BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Menurut WHO (1980), diare adalah
buang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali sehari. Dimana pada dunia
ke-3, diare adalah penyebab kematian
paling umum kematian balita, membunuh lebih dari 1,5 Juta orang pertahun. Diare
kondisinya dapat merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi (Fructose,
Lactose), penyakit dan makana atau kelebihan Vitamin C dan biasanya disertai
sakit perut dan seringkali enek dan muntah. Dimana menurut WHO (1980) diare
terbagi dua berdasarkan mula dan lamanya, yaitu diare akut dan diare kronik.
B.
Identifikasi Masalah
Penderita diare sudah sangat mewabah
dimasyrakat mngingat kurangnya perhatian dan kesadaran tentang perlunya
kebersihan lingkunyannya.
C.
Batasan Masalah
Karena adanya keterbatasan waktu,
tenaga, dana, dan teori pendukung, dan supaya penulisan dapat dilakukan secara
baik dan mendalam, maka masalah yang akan diangkat hanya pokok bahasan yang
mendalam saja, karena kita dibatasi waktu yang diberikan.
D.
Rumusan Masalah
Setelah masalah yang diteliti dan ditulis itu akan ditentukan
variabel apa saja yang akan diangkat dan bagaimana hubungannya variabel yang
satu dengan yang lain. Supaya dapat terjawab secara akurat maka masalah yang
akan diteliti perlu dirumuskan secara spesifik.
Yaitu :
1.
Apaka penderita diare semakin mengalami
peningkatan
2.
Apakah tingkat kesadaran
masyarakat semakin kurang dalam menjaga kebersihan lingkungan.
E.
Tujuan Penulisan
1.
Agar masyarakat dapat memahami
apa itu penyakit diare dan mengetahuai apa bahaya dari pada penyakit diare.
2.
Agar masyarakat dapat memahami
penyebab timbulnya penyakit diare dan bagaimana cara pencegahan dari pada
penyakit diare.
3.
Agar kita juga dapat mengetahui
tentang macam-macam dan tanda-tanda penyakit diare.
4.
Untuk mengajak masyarakat, agar
labih memperhatikan dan menyadari tentang perlunya kebersihan lingkungan.
F.
Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam
penulisan karya ilmiah ini adalah metode perpustakaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Diare
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah yang lebih
banyak dari biasanya (normal 100-200 ml perjam tinja), dengan tinja berbentuk
cair atau setengah cair (setengah padat), dapat pula disertai frekuensi defekasi
yang meningkat. Pengertian lain diare adalah sebuah penyakit dimana penderita
mengalami buang air besar yang sering dan masih memiliki kandungan air
berlebihan.
B.
Penyebab Timbulnya Penyakit Diare
Penyakit Diare ditimbulkan oleh
·
Makan tanpa cuci tangan dengan
sabun
·
Minum air mentah
·
Makan makanan yang dihinggapi
lalat
·
Keracunan makanan
·
Beberapa infeksi virus tetapi
juga sering kali akibat dari racun Bakteri.
·
Mengkonsumsi alkohol yang
berlebihan, terutama dalam seseorang yang tidak cukup makanan.
C.
Penularan Kuman Penyakit Diare
Kuman penyakit diare dapat ditularkan melalui :
·
Air dan makanan yang tercemar
·
Tangan yang kotor
·
Berak disembarang tempat
·
Botol susu yang kurang bersih
D.
Macam-macam penyakit diare
Diare terbagi dua berdasarkan mula dan lamanya yaitu :
1)
Diare akut
Diare
akut adalah diare yang awalnya mendadak dan berlangsung singkat, dalam beberapa
jam sampai 7 atau 14 hari.
a.
Etiologi
Infeksi merupakan
penyebab utama diare akut, baik oleh bakteri, parasit maupun virus. Penyebab
lain yang dapat menimbulkan diare akut adalah toksin dan obat, nutrisi eteral
diikuti puasa yang berlangsung lama, kemoterapi, impaksi tekal (overflow
diarrhea) atau berbagai kondisi lain.
b.
Patogenesis
Diare akibat
infeksi terutama ditularkan secara fekal oral. Hal ini disebabkan masukan
minuman atau makanan yang terkontaminasi tinja ditambah dengan ekresiyang
buruk, makanan yang tidak matang, bahkan yang disajikan tanpa dimasak.
Penularannya adalah transmisi orang ke orang melalui aeorosolisasi (Morwalk,
Rotavirus), tangan yang terkontaminasi (Clostridium diffecile), atau melalui
aktivitas seksual. Faktor penentu terjadinya diare akut adalah faktror penyebab
(agent) dan faktor penjamu (host). Faktor penjamu adalah kemampuan pertahanan
tubuh terhadap organisme, yaitu faktor daya tahan tubuh atau lingkungan lumen
saluran cerna, seperti keasaman lambung, motilitas lambung, imunitas, juga
mencakup lingkongan mikroflora usus. Faktor penyebab yang mempengaruhi
patogenesis antara lain daya penetrasi yang merusak sel mukosa, kemampuan
memproduksi toksin yang mempengaruhi sekresi cairan di usus, serta daya lekat
kuman-kuman tersebut membentuk koloni-koloni yang dapat menginduksi diare.
Patogenesis diare
yang disebabkan infeksi bakteri terbagi dua, yaitu:
1.
Bakteri noninvasit
(enterotoksigenik)
Toksin yang diproduksi bakteri akan
terikat pada mukosa usus halus, namun tidak merusak mukosa. Toksin meningkat
kadar siklik AMP di dalam sel, menyebabkan sekresi aktif anion klorida ke dalam
lumen usus yang diikuti air, ion karbonat, kation natrium, dam kalium.
2.
Bakteri enteroinvasif
Diare menyebabkan kerusakan dinding usus
berupa nekrosis dan ulserasi, dan bersifat sekretorik eksudatif. Cairan diare
dapat bercampur lendir dan darah. Bakteri yang termasuk dalam golongan ini
adalah Enteroinvasive E. Coli (EIEC). S. Paratyphi B, S. Typhimurium, S.
enteriditis, S. choleraesuis, Shigela, Yersinia, dan C. Pertringens tipe C.
penyebab diare lainnya seperti parasit menyebabkan kerusakan berupa ulkus besar
(E. histolytica), kerusakan vilia yang penting untuk penyerapan air,
elektrolit, dan zat makanan (G. Lambdia)
c.
Manifestasi klinis
Secara klinis diare
karena infeksi akut dibagi menjadi dua golongan yaitu :
1.
Koleriform, dengan diare yang
terutama terdiri atas cairan saja
2.
Disentriform, pada diare di
dapat lendir kental dan kadang-kadang darah.
d.
Penatalaksanaan
Pada orang dewasa, penata
laksanaan diare akut akibat infeksi terdiri dari :
1.
Rehidrasi sebagai prioritas
utama pengobatan
Empat hal penting yang perlu
diperhatikan adalah :
1)
Jenis cairan
2)
Jumlah cairan
3)
Jalan masuk atau cara pemberian
cairan
4)
Jadwal pemberian cairan.
2.
Identifikasi penyebab diare
akut karena infeksi
3.
Terapi simtomatik
4.
Terapi defenitif
2)
Diare kronik
Diare kronik ditetapkan berdasarkan kesepakatan, yaitu diare yang
berlangsung lebih dari tiga minggu. Ketentuan ini berlaku bagi orang dewasa,
sedangkan pada bayi dan anak ditetapkan batas waktu dua minggu.
a.
Etiologi
Diare kronik memiliki penyebab yang
bervariasi dan tidak seluruhnya diketahui.
b.
Patofisiologi
Proses terjadinya diare dipengaruhi dua
hal pokok, yaitu konsistensi feses dan motilitas usus, umumnya terjadi akibat
pengaruh keduanya. Gangguan proses mekanik dan ensimatik, disertai gangguan
mukosa, akan mempengaruhi pertukaran air dan elektrolit, sehingga mempengaruhi
konsistensi feses yang terbentuk.
Diare kronik dibagi tiga yaitu :
1.
Diare osmotik
Dijelaskan dengan adanya faktor
malabsorpsi akobat adanya gangguan absorpsi karbohidrat, lemak atau protein,
danb tersering adanya malabsorpsi lemak. Teses berbentuk steatore.
2.
Diare sekretorik
Terdapat gangguan tranpor akibat adanya
perbedaan osmotif intralumen dengan mukosa yang besar sehungga terjadi
penarikan cairan dan alektrolit ke dalam lumen usus dalam jumlah besar. Teses
akan seperti air. Diare sekresi terbagi dua berdasarkan pengaruh puasa terhadap
diare :
1.
Diare sekresi yang dipengaruhi
keadaan puasa berhubungan dengan proses intralumen, dan diakibatkan oleh
bahan-bahan yang tidak dapat diabsorpsi, malabsorpsi karbohidrat, letesiensi
laktosa yang mengakibatkan intolerassi laktosa.
2.
Diare cair yang tidak
dipengaruhi keadaan puasa terdapat pada sidrom korsinoid, VIP (Vasoactive
Inkestinal Polypeptida) oma, karsinoma tiroid medular, adenoma vilosa, dan
diare diabetik.
3.
Diare inflamasi
Diare dengan kerusakan kematian
enterosit disertai peradangan. Fese berdarah. Klompok ini paling sering
ditemukan. Trbagi dua yaitu nonspesitik dan spesitik.
c.
Penatalaksanaan
a.
Simtomatis
1.
Rehidrasi
2.
Antipasmodik, antikolinergik
3.
Obat anti diare
a.
Obat antimotilitas dan sekresi
usus : Laperamid, ditenoksilat, kodein fosfat.
b.
Aktreotid (sadratatin)
c.
Obat anti diare yang
mengeraskan tinja dan absorpsi zat toksin yaitu Arang, campura kaolin dan
mortin.
4.
Antiemetik (metoklopromid,
proklorprazin, domperidon).
5.
Vitamin dan mineral, tergantung
kebutuhan, yaitu:
a.
Vitamin Bie, asam,
vitamin A, vitamin K
b.
Preparat besi, zinc,dan
lain-lain.
6.
Obat ekstrak enzim pankreas.
7.
Aluminium hidroksida, memiliki
efek konstifasi, dan mengikat asam empedu.
8.
Fenotiazin dan asam nikotinat,
menghambat sekresi anion usus.
b.
Kausal
Pengobatan kausal diberikan pada infeksi
maupun non infeksi Pada diare kronik dengan penyebab infeksi, obat diberikan
berdasarkan etiologinya.
E.
Tanda-Tanda Penyakit Diare
Berak encer, biasanya 3X atau lebih dalam sehari, kadang-kadang
disertai :
a.
Muntah
b.
Badan lesu dan lemah
c.
Tidak mau makan
d.
Panas
F.
Bahaya Dari Diare
1.
Penderita akan kehilangan
cairan tubuh
2.
Penderita akan menjadi lesu dan
lemah
3.
Penderita dapat meninggal bila
kehilangan cairan tubuh lebih banyak
G.
Usaha Untuk Mengatasi Diare
Penderita diberi minim, larutan yang
terbaik untuk penderita diare adalah
Oralit, kalau tidak ada boleh diberi larutan Gula, Garam (LGG), bisa juga
diberi air the, air kelapa.
H.
Cara Membuat Larutan Oralit dan LGG
1.
Larutan Oralit
Bubuk
oralit 1 bungkus dilarutka kedalam 1 gelas air masak aduk sampai semua larutan
larut dalam air.
2.
Larutan Gula, Garam (LGG)
Gula
1 sendok the, garam ¼ sendok the dilarutkan kedalam 1 gelas air masak, kemudian
diaduk sampai
I.
Cara Memberikan Larutan Oralit
1.
Minumkan segera larutan sampai
penderita tidak merasa haus lagi (pada anak balita diasanya memerlukan 3
bungkus oralit 200 CC dalam 3 jam pertama)
2.
Jika anak muntah pemberian
oralit dihentikan dulu, lau kemudian dilanjutkan lagi.
3.
Bila sampai hati ke-2 anak
masih terus diare atau keadaan anak bertambah parah maka dengan segera dibawah
ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat. Selam perjalanan pemberian oralit harus
terus diberikan.
J.
Yang Harus Diperhatikan
Dalam Pemberian Makanan dan Minuman pada Penderita Selama dan Sesudah Diare :
1.
Penderita diare dangan
dipuaskan
2.
Bagi yang masih menetek,
pemberian ASI diteruskan.
3.
Berikan segera cairan Rumah
tangga seperti ait kelapa, air sayur, air buah bila penderita mulai menimbulkan
gejala Diare.
4.
Makanan pendamping ASI yang
lunak seperti bubur
5.
Teruskan pemberian makanan.
Makanan sebaiknya nudah dicerna dan tidak merangsang
6.
Sesudah diare pemberian makanan
diteruskan dan perlu ditambah.
K.
Cara Pencegahan Penyakit Diare
1.
Pemberian ASI
Dapat
mencegah Diare karena terjamin kebersihannya serta dapat meningkatkan daya
tahan tubuh baalita.
2.
Pemberian makanan
Berilah
anak balita makanan yang bersih dan bergizi.
3.
Pemakaian air besih
Gunakan
air bersih untuk membersihkan makanan dan minuman bayi.
4.
Berak pada tempatnya
Biasakanlah
anak anda buang kotoran pada jamban (kakus)
5.
Kebersihan perorangan
Biasakanlah
mencuci tangan sebelm makam serta sesudah buang kotoran.
6.
Kebersihan makanan dan minuman
Perhatikan
kebersihan makanan dan miniman meulai daor cara-cara mencuci, memasak,
menhhidangkan dan cara menyimpan makanan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Diare adalah buang air besar (defekasi)
denganjumlah yang lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 ml perjam tinja),
dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), dapat pula
disertai frekuensi defekasi. Penyalitm diare ditimbulkan oleh makanan, miniman,
virus dan bakteri, dan juga alkohol. Kuman penyakit diare ditularkan melalui
air dan makanan, tangan yang kotor, berak sebarang tempat dan botol susu yang
kurang bersih.
Diare terbagi dua berdasarkan mula
dan lamanya yaitu; diare aku dan kronik. Penyakit diare ditandai dengan adanya
berak encer, biasanya 3x atau lebih dalam sehari, disertai muntah, badan lesu
dan lemah, tidak mau makan, panas. Bahaya dari pada diare itu adalah banyaknya
kehilangan cairan tubuh, dan menyebabkan kematian.
Usaha untuk mengatasi diare yaitu dengan
cara memberi minuman, larutan Oralit, biasanya juga larutan gula, garam (LGG).
Yang harus diperhatikan dalam pemberian makanan dan minuman pada penderita
diare yaitu
Jangan dipuaskan, ,pemberian ASI, pemberian air sayur, buah bila
penderita menimbulkan gejala diare. Cara pencegahan penyakit diare yaitu dengan
cara pemberian ASI, makanan, pemakaian air bersih, berak pada tempatnya,
kebersihan perorangan, kebersihan makanan dan minuman.
B.
Saran-saran
Dengan melihat pembahasan dan mengetahui dampak dari pada diare
tersebut, maka kita harus dapat menyadari betapa pentingnya kebersihan dalam
diri dan lingkunyan. Oleh karena itu, kita berharap dengan adanya kesadaran,
semua masyarakat mau bergotong royong untuk membersihkan dan memelihara
lingkunyam dengan baik. Mudah-mudahan harapan kita semua untuk hidup bersih
dapat diwujudkan bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Talley NJ, Martin CJ. Clinical gastroenterology : A Practical-based
Approach. Sydney; Maclennan dan Petty Pty Limited, 1996.
Noer HMS, Waspdji S, Rachman AM, dkk. Buku aja Ilmu Penyakit Dalam.
Edisi 3. Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1996.
Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat. Buku Kader Usaha Perbaikan
Gizi Keluarga. Edisi XVII. Jakarta: Kerjasama Departemen Kesehatan dan
Kesejahteraan Sosial.
Ada Obat Herbal Alami yang aman & efektif. Untuk Panggilan Cure Total +2349010754824, atau email dia drrealakhigbe@gmail.com Untuk Janji dengan (Dr.) AKHIGBE hubungi dia. Pengobatan dengan Obat Herbal Alami. Untuk: Demam Berdarah, Malaria. Menstruasi yang Nyeri atau Tidak Teratur. HIV / Aids. Penderita diabetes. Infeksi vagina. Keputihan Vagina. Gatal Dari Bagian Pribadi. Infeksi payudara. Debit dari Payudara. Nyeri & Gatal pada Payudara. Nyeri perut bagian bawah. Tidak Ada Periode atau Periode Tiba-tiba Berhenti. Masalah Seksual Wanita. Penyakit Kronis Tekanan Darah Tinggi. Rasa sakit saat berhubungan seks di dalam Pelvis. Nyeri saat buang air kecil. Penyakit Radang Panggul, (PID). Menetes Sperma dari Vagina Serta Untuk jumlah sperma rendah. Penyakit Parkinson. Lupus. Kanker. TBC Jumlah sperma nol. Bakteri Diare.Herpatitis A&B, Rabies. Asma. Ejakulasi cepat. Batu empedu, Ejakulasi Dini. Herpes. Nyeri sendi. Pukulan. Ereksi yang lemah. Erysipelas, Tiroid, Debit dari Penis. HPV. Hepatitis A dan B. STD. Staphylococcus + Gonorrhea + Sifilis. Penyakit jantung. Pile-Hemorrhoid. Rematik, tiroid, Autisme, pembesaran Penis, Pinggang & Nyeri Punggung. Infertilitas Pria dan Infertilitas Wanita. Dll. Ambil Tindakan Sekarang. hubungi dia & Pesan untuk Pengobatan Herbal Alami Anda: +2349010754824 dan kirimkan email ke drrealakhigbe@gmail.com Catatan Untuk Pengangkatan dengan (Dr.) AKHIGBE. Saya menderita kanker selama setahun dan tiga bulan meninggal karena sakit dan penuh patah hati. Suatu hari saya mencari melalui internet dan saya menemukan kesaksian penyembuhan herpes oleh dokter Akhigbe. Jadi saya menghubungi dia untuk mencoba keberuntungan saya, kami berbicara dan dia mengirimi saya obat melalui jasa kurir dan dengan instruksi tentang cara meminumnya. . Saya tidak benar-benar tahu bagaimana itu terjadi tetapi ada kekuatan dalam pengobatan herbal Dr Akhigbe. Dia adalah dokter jamu yang baik.
ReplyDelete